Sunday, February 3, 2013


Posisi : Home | Berita

Jadikan Erau Kalender Kesenian dan Budaya Daerah

Posted on Budaya, Senin, 02 Juli 2012 - 01:07:28 WITA
No Image
- Gubernur Janji Beri Penghargaan Bupati/Walikota yang Terbanyak Datangkan Wisatawan
 
TENGGARONG - Festival Budaya Kutai Kartanegara bertajuk Erau Pelas Benua Etam 2012 dipandang Gubernur Awang Faroek Ishak, penting untuk terus diselenggarakan. Dijadikan kalender kesenian dan kebudayaan Kukar dan Kaltim secara umum, karena sesuai keinginan Pemprov yang menjadikan sektor kesenian, kebudayaan dan pariwisata sebagai lokomotif baru perekonomian Kaltim.
"Erau selain mampu melestarikan kearifan kesenian dan kebudayaan lokal, juga memberi kontribusi daerah, khususnya terkait kunjungan wisatawan. Hal itulah kenapa dua tahun lalu (2010, Red) kita menjadikan Kaltim sebagai tahun kunjungan wisata dan menjadikannya sebagai motto Pemprov Kaltim," ujarnya saat acara pembukaan Erau Pelas Benua Etam di Stadion Rondong Demang, Tenggarong, Ahad (1/7)
Pembukaan pesta adat dan budaya rakyat Kukar sendiri dibuka oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar. Ia menandainya dengan menyalakan brong atau obor diikuti Gubernur Faroek atau gelar Pangeran Gebe, Bupati Kukar Hj Rita Widyasari atau gelar Raden Among Surawati dan Pangdam IV Mlw, Mayjen TNI Subekti yang juga menyalakan brong secara bersamaan.
Turut menandai pembukaan Erau 2012 adalah penyerahan foto Sultan Aji Muhammad Idris sebagai calon pahlawan nasional yang diserahkan oleh Putra Kesultanan Kukar Ing Martadipura ke Bupati Rita. Kemudian Wamen Pariwisata, Gubernur, Bupati Rita dan Pangdam IV Mlw mengikuti permainan gasing, logo, dan behempas, termasuk membuka dan meninjau pameran yang dihelat selama Erau.
Pembukaan Erau Pelas Benua Etam ini pula dihadiri sejumlah Bupati/Walikota atau wakilnya. Antara lain misalnya wakil dari Sumbawa, Banyuwangi, Banjarbaru, dan Manado, termasuk para Sultan seperti Sultan Palembang Darussalam, Kerabat Kesultanan Bulungan, Paser, dan Banjarmasin.
Gubernur Faroek sendiri mengimbau Bupati/Walikota se-Kaltim untuk secara bersama melestarikan kesenian kebudayaan khas daerah masing-masing, dan terus menata kawasan wisata di daerahnya. Terutama membangun infstruktur jalan dan jembatan (darat, laut dan udara) dan infrastruktur pendukung lainnya seperti listrik dan air bersih. "Tidak mungkin suatu daerah bisa mengembangkan pariwisata jika tidak didukung infrastruktur yang baik," tandasnya.
Demikian halnya para pemangku kepentingan bidang pariwisata. Biroperjalanan ASITA (Association of The Indonesian Tours & Travel Agency), Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI), misalnya, diminta berperan memberi pelayanan terbaik. Memfasilitasi Pemda dalam mempromosikan potensi kesenian, kebudayaan dan pariwitasa Kaltim baik di kancah regional maupun nasional.
"Mari kita contoh negara-negara berkembang yang sukses di sektor pariwisatanya," serunya seraya membeberkan beberapa kesenian dan kebudayaan serta daerah tujuan wisata yang menjadi andalan Kaltim seperti Erau sendiri di Kukar, kebudayaan khas dayak Kaltim di Desa Pampang Samarinda, dan daerah tujuan wisata seperti ekowisata hutan lindung (HL) dan Kawasan Konservasi Taman Nasional (TN) Kayan Mentarang di Bulungan dan wisata bahari Pulau Derawan di Berau.
Menurut dia, Kaltim sendiri diharapkan bisa mendukung program nasional dengan mendatangkan 8 juta wisatawan pada 2012. "Untuk hal ini, saya berjanji akan memberikan penghargaan kepada bupati/walikota yang berhasil mendatangkan paling banyak wisatakwan ke daerah tujuan wisata di daerahnya masing-masing," tantang Faroek seraya menyebut bahwa ia mematok kunjungan wisata ke Kaltim pada 2012 sebanyak 1,5 hingga 2 juta wisatawan. (fer/arf-dil/diskominfo)

No comments:

Post a Comment